Tuls
Hanya bersipandang dan tak
kunjung berani menoreh kata
Untuk sekadar menulis namamu
dengan penuh
Penaku selalu jatuh, dan hanya
kudapati namamu separuh.
Bahkan aku belum bisa
membacanya sebagai sebuah nama
Ia lebih mirip dengan goresan
pena orang yang tersanga-sanga
Sebuah tulisan yang memang
tidak untuk ditulis penuh
Hanya sekadar tanda, atau nama
dari sebuah tujuan perjalanan jauh
Bisa saja aku tulis namamu lagi
dengan teliti dan hati-hati
Namun, itu berarti aku harus
ambil kertas lagi
Kau tahu, tidak ada tipe-x yang
benar-benar bisa menghapus tinta
Ia hanya menutupi,
menyembunyikan warna dibalik warna
Dan aku hanya membawa kertas satu
Yang ku tujukan hanya untuk
menulis dirimu
Jika harus aku buang, semoga
tidak lekas berdebu
Atau baiknya kubakar saja,
hingga mengabu?
Oh, harusnya aku tidak perlu
risau tentang hal ini
Tidak semua yang kutulis, punya
arti
Yang ada di tanganku adalah
kertas, bukan hati
Semua yang kutulis belum tentu
abadi
Komentar
Posting Komentar