P U L A N G







Aku akan sabar menunggu. Menantimu pulang dari berjibaku melawan dirimu sendiri. Bulan puasa akan segera datang, kau akan dapat masalah jika tak kunjung pulang. Aku dan dinginnya lantai, sangat rindu lekat hangat embus nafasmu. 



Aku malu jika harus terus-menerus memelihara angan yang dengan lancang dan rakusnya, ia makan waktu-waktu yang ku simpan untuk kepulanganmu. 



Nampaknya kau butuh yang namanya kejenuhan, karena dengan itulah kau bisa tinggalkan kesibukan yang kau agung-agungkan itu. Yang kau embel-embeli dengan kata perang, bergelut dengan hawa nafsu. Padahal kau sedang masuk dalam permainannya. 



Sekali waktu menang, lain waktu kau tertikam. Sewaktu menang, kau merasa pahlawan dalam perang, menepuk dada dan tertawa sejadi-jadinya kepada mereka yang masih jatuh bangun menunggang nafsunya. 
Kau tau, itu adalah awal dari kekalahanmu, dan celakanya kau tidak menyadarinya.  



maka aku lebih suka kau kalah, kau tidak perlu selalu menang atas dirimu sendiri, kau perlu jatuh bangun agar kau tetap menjadi manusia dan memanusiakan manusia yang lain. 



Kau bisa pulang kapan saja, tanpa harus menang terlebih dahulu, karena kau bukan diperintahkan untuk menang, kau diperintahkan untuk berjuang, dan dalam berjuang tidak selalu berujung kemenangan. 
Jika memang ditakdirkan kalah, janganlah malu, tetaplah pulang ke rumah, karna hanya dirumahlah kau bisa berpasrah dan istirah. 



Semoga kau tidak gugur, terbunuh nafsumu sendiri. 


Komentar