Melawan Kedzoliman



Diriku, 

Yang sangat kau perlu saat ini adalah belajar, bukan bersuara. Memang, ketidakadilan, kesewenang-wenangan dan segala bentuk kedzoliman harus tetap dilawan. Tapi kau harus terlebih dahulu belajar, agar kau tau, ketidakadilan dan kedzoliman macam apa yang perlu kau perangi. Yang perlu kau jihadi. 

Ketahuilah, pendidikan-pendidikan yang kau tempuh, sejatinya tidak lain adalah untuk dirimu sendiri. Kau belajar tata bahasa, harusnya untuk menata kata-katamu. Akan sangat lucu jika kau susah payah belajar tata bahasa, hanya untuk mengoreksi ucapan dan sampah-sampah yang keluar dari mulut orang lain itu. Kau belajar tasawuf, belajar Fiqih, dan belajar tentang segala hal tentang agama dan keyakinan, adalah sarana untuk menyeret dirimu sendiri ke jalan suluk. Dan tentu bukan untuk menyeret orang lain. 

Dari kesadaran itulah, seharusnya kau mengerti, bahwa perlawanan atas ketidakadilan dan kedzoliman, penerapan dasarnya adalah untuk dirimu sendiri. Dalil-dalil jihad dan perlawanan harusnya kau pergunakan untuk melawan ketidakadilan dirimu dan kedzoliman dirimu atas orang lain dan dirimu sendiri. 

Jika kamu pergunakan sebaliknya, itu hanya akan membuatmu selalu merasa diperlakukan tidak adil,  dan selamanya merasa sebagai individu yang terdzolimi, kau akan terus berteriak atas nama kebenaran, dan kau tidak menyadari, kebenaran mana yang sejatinya kau bela.  

Itulah mengapa TuHan menyuruhmu untuk membaca terlebih dahulu, tidak langsung menyuruhmu solat, zakat, jihat! 

Kau akan semakin kehilangan jiwamu, ketika meneriakkan keadilan untuk dirimu tanpa melihat keadilanmu atas orang lain. Kau hanya akan menjadi bebek-bebek dan domba-domba, yang digembalakan nafsumu. Dan lagi-lagi, kau ditikam, diperalat, dan diperdaya dirimu sendiri!  

Komentar